BAB VII
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT
PEDESAAN
1. Masyarakat Perkotaan
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang telah lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka
dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam
satu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.
b. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering
disebut juga dengan urban comunity. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
c. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
Ciri yang menonjol pada
masyarakat perkotaan yaitu :
- Kehidupan keagamaanya berkurang dibandingan masyarakat di desa.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan pribadi.
2. Masyarakat Pedesaan
a. Pengertian Desa/Pedesaan
Yang dimaksud masyarakat pedesaan
adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama
yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang
hampir sama (heterogen) di suatu wilayah atau daerah tertentu dengan mata
pencarian dari sektor pertanian (agraris).
b. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan memiliki
berbagai ciri, diantaranya adalah :
- Di dalam masyarakat pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang erat dan mendalam.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
- Masyarakat pedesaan bersifat homogen baik dalam agama, mata pencarian, adat dan sebagainya.
3. Perbedaan Masyarakar Perkotaan
dan Masyarakat Pedesaan
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antar desa dan kota.
Ciri tersebut antara lain :
a) Jumlah dan kepadatan penduduk;
b) Lingkungan hidup;
c) Mata pencaharian;
d) Corak kehidupan sosial;
e) Pola interaksi sosial;
f) Solidaritas sosial.
Meski tidak ada ukuran pasti,
kota emiliki penduduk yang lebih banyak dibanding penduduk desa.
Lingkungan hidup pun berbeda, di desa lingkungan hidupnya terasa lebih
dekat dengan alam bebas dari pada di kota yang penuh dengan polusi dan
kemacetan. Perbedaaan yang paling menonjol adalah pada mata
pencaharian. Kehidupan utama pedesaan berada pada ekonomi primer yaitu
agraris, sedangkan di kota mengolah bahan-bahan mentah dari desa
untuk dirubah menjadi barng setengah jadi atau barang jadi.Meskipun banyak perbedaan,
masyarakat pedesaan dan perkotaan mempunyai hubungan yang erat.
Dalam hal yang wajar, keduanya terdapat hubungan yang erat dan bahkan
bersifat ketergantungan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi
kebutuhan bahan pangan, sedangkan desa merupakan sumber tenaga kasar
bagi jenis-jennis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya, buruh bangunan
dalam proyek perumahan, jalan dan masih banyak lainnya.
4. Urbanisasi
a. Arti Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
b. Sebab-sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama
yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu :
- Adanya pertambahan penduduk secara alamiah
- Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
- Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota (berkaitan dengan tersedianya kesempatan bekerja)
c. Akibat Urbanisasi
Salah satu bentuk yang paling
nyata dari hubungan antar desa dan kota adalah proses urbanisasi. Akibat
dari urbanisasi antara lain adalah :
- Terbentuknya suburb, tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota.
- Makin meningkatnya tuna-karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap).
- Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
- Lingkungan hidup yang tidak sehat.
antara lain :
- Mempercepat peleburan pergaulan hidup yang beku dan tradisional di pedesaan.
- Terlantarnya pedesaan karena ditinggalkan oleh penduduk yang produktif.
- Tidak adanya kesesuaian norma sosial antara desa dan kota yang mengakibatkan kemunduran akhlak seperti mabuk-mabukan, pelacuran, penipuan dan lain sebagainya.
Usaha-usaha pencegahan Urbanisasi
antara lain :
- Perbaikan perekonomian pedesaan, peningkatan atau usaha efesien pertanian, penggalian sumber-sumber baru dalam rangka memperluas lapangan kerja seperti ketrampilan, kerajinan, pariwisata, usaha wiraswasta dan sebagainya.
- Perbaikan mutu penduduk pedesaan dengan meningkatkan mutu dan jumlah lembaga-lembaga sosial, pendidikan, kesenian dan sebagainya.
- Politik kebudayaan lebih berisi pendidikan mengutamakan pendidikan pribadi yang berakhlak tinggi dan bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar