Senin, 09 Desember 2013

Bab VIII Ilmu Sosial Dasar

BAB VIII

PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI

MASYARAKAT
1. Perbedaan Kepentingan
  Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Oleh karena idividu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya. Perbedaan itu secara garis besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial.
  Perbedaan-perbedaan kepentinngan itu antara lain :
a) Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
b) Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
c) Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
d) Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
e) Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
f) Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
g) Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman.
h) Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
2. Prasangka, Diskriminasi dan Ethnosentrisme
a. Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak dari kecil. Melalui proses belajar dan semakin besarnya manusia, membuat sikap cenderung untuk membeda-bedakan.
b. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dibedakan dengan diskriminasi. Prasangka bersumber dari suatu sikap, sedangkan diskriminasi menunjuk pada suatu tindakan. Prasangka dan diskriminasi tidak muncul dari segolongan orang-orang kampungan berpendidikan rendah, tetapi juga dikalangan orang-orang intelek seperti para pemimpin dan negarawan berkaliber nasional dan internasional.
c. Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi
  Sebab-sebab timbulnya prasangka antara lain :
  • Berlatar belakang sejarah.
  • Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan sotuasional.
  • Bersumber dari faktor keberanian.
  • Berlatar belakanng dari perbedaan keyakinan dan kepercayaan agama.
d. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi
  Daya upaya yang dilakukan ntuk mengurangu prasangka yaitu dengan :
  • Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
  • Perluasan kesempatan belajar.
  • Adanya sikap terbuka dan sikap lapang.
e. Ethnosentrisme
Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa dan ras tersebut dalam kehidupan sehari-sehari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma dan nilai yang terkandung serta tersirat dalam kebudayaan tersebut.Ethnosentrisme nampaknya merupakan gejala sosial yang universal dan sikap yang demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar. Dengan demikian ethnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaan sendiri.
3. Pertentangan-pertentangan Sosial atau Ketegangan dalam Masyarakat
  Konflik (pertentangan) mengandunng suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikan sebagai pertentangan yang kasar dan perang. Dasar konflik pun berbeda-beda. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik, yaitu:
  • a. Terdapatnya dua atau lebih unit/bagian yang terlibat di dalam konflik.
  • b. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap maupun gagasan.
  • c. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunbyai perbedaanperbedaan tersebut.
Pertentangn sosial dapat terjadi di masyarakat sebagai adanya interaksi sosial. Masalah itu lebih menonjol lagi di masyarakat yang bersifat majemuk seperti di Indonesia. Setiap orang atau kelompok dalam menghadapi masalah sosial selalu melihat dari sistem nilai yang berlaku pada kelompoknya. Kesadaran akan pengertian adanya perbedaan kebudayaan sistem nilai, perbedaan sistem agama yang ada di Indonesia adalah sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pada dasarnya problema yang dihadapi oleh negara Indonesia meliputi :
1) Problema Pemerintah
2) Problema Ideologi Bangsa
3) Problema Kedaerahan atau Minoritas
  Adapun cara pemcahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Elimintion yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik.
b. Subjugation atau Domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mentaatinya.
c. Integration (integrasi) artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
4. Golongan-golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial
a. Masyarakat majemuk dan nasion Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri dari beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan Nasional, yaitu terwujudnya Negara Indonesia.
b. Integrasi
Penduduk Indonesia yang menempati wilayah yang luas ini bukan hanya terlihat oleh satu sistem kebudayaan, tetapi banyak sistem kebudayaan.
c. Integrasi Sosial
Integrasi sosial atau bisa juga disebut integrasi masyarakat ini bermakna terwujudnya solidaritas sosial, rasa kebersamaan antar hubungan masyarakat secara harmonis dalam kerjasama kelompok yang mempunyai sifat, sikap dan watak yang berbeda.
5. Integrasi Nasional
  Integrasi nasional bermakna solidaritas sosial dan kerjasama antar kelompok sosial yang harmonis tersebut, diarahkan demi keharmonisan dan persatuan kesatuan nasional. Integrasi nasional ini merupakan masalah yang dialami oleh semua negara yang ada di dunia, yang berbeda hanyalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Secara umum terdapat tiga masalah besar yang harus dikaji secara serius untuk mencapai perwujudan integrasi sosial nasional, yaitu :
1. Pembauran bangsa;
2. Kerukunan antar umat beragama dan aliran kepercayaan;
3. Perubahan nilai-nilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar